Gaza – Infopalestina: Surat kabar Israel Haaretz meminta kepada pemerintah penjajah Israel untuk bekerja keras untuk membebaskan Gilad Shalit melalui pertukaran tawanan dengan Gerakan Perlawanan Islam Hamas dengan membebaskan tahanan Palestina.
Surat kabar tersebut mengatakan dalam sebuah editorial edisi Rabu (18/2), bahwa Israel menemui kegagalan dalam mengembalikan serdadu Shalit melalui blokade ekonomi di Jalur Gaza atau melalui agresi yang berlangsung lebih dari tiga pekan. Harian ini meminta Israel agar tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan mempercepat pencapaian kesepakatan pertukaran tawanan.
Koran ini menuding perdana menteri Israel, Ehud Olmert bertanggungjawab atas hancurnya kesempatan kesepakatan pertukaran tawanan karena sikapnya yang keras dan kaku terhadap Hamas. Menurut harian ini menyebut Olmert gagal dalam agresi yang digelarnya di Gaza. Harian ini menyatakan, “Olmert sedang mencoba untuk membuktikan dan mendemokan kepada para warga Israel bahwa dirinya menjawab tuntutan mereka dengan berusaha melakukan upaya pertukaran melalui caranya sendiri. Namun ia keras dan kaku dalam perundingan dan negosiasi.” Koran ini juga menyampaikan kekecewaan dan kegelisahannya dimana Olmert menyatakan bahwa Shalit akan dikembalikan kepada pemerintah Israel mendatang.
Koran Israel ini menekankan bahwa akan sulit untuk dipercaya bahwa Hamas akan mengalah dari tuntutannya agar Israel membebaskan ratusan tahanan termasuk tahanan yang Israel menolak membebaskannya hingga diumumkan hasil hasil pemilu terakhir.
Menurut Haaretz bahwa salah bila mengaitkan masalah gencatan senjata dengan masalah pertukaran tahanan. Sebab menurut harian ini, kebutuhan Israel kepada gencatan senjata tidak lebih mendesak dari kebutuhan Hamas. Karenanya, harian ini mengusulkan kepada Israel agar menerima proposal yang logis dengan bantuan Mesir yakni gencatan senjata dengan kompensasi penggiatan ekonomi di Gaza kemudian setelah itu baru berusaha melalukan kesepakatan soal pertukaran tawanan. (bn-bsyr)
Blognya Seorang Newbie 